Di Hongkong, Memandang Matahari Dapat Menguruskan Badan, Benarkah?

Diet tidak lazim ini muncul di Hong Kong, China. Masyarakat di sana yang ingin menguruskan berat badan sedang menggandrungi metode penurunan berat badan dengan cara memandangi matahari. Mereka tidak melakukan aktivitas fisik seperti olahraga saat di luar ruangan. Mereka hanya berdiri melihat matahari saja sembari berharap lemak-lemak tubuh terbakar.

Aktivitas diet dengan memandang matahari ini dapat ditemui di desa Sam Ka. Dikutip dari laman Detik Health, kurang lebih 10 orang wanita cukup konsisten melakukannya. Mereka memandang matahari beranjak terbenam yang tidak terlalu menyengat panasnya di waktu sore. Sekali berdiri, mereka bisa menghabiskan waktu selama 1,5 jam untuk terpapar sinat matahari.

“Kami berlatih memandangi matahari sebagai pengganti makan. Beberapa di antara kita yang sudah menjalankan terapi makannya jadi sedikit, beberapa lainnya bahkan tak makan sama sekali,” kata seorang wanita yang menjadi pelakunya.

Seperti itulah alasannya. Jadi mereka menganggap bahwa sinar matahari dapat memberikan energi bagi tubuh. Kalori yang biasanya didapatkan dari makanan bisa digantikan dengan energi surya. Pelaku diet ini mengatakan bahwa awal mula teknik diet tersebut dari daratan Eropa. Sementara itu terapi sinar matahari tersebut juga diyakni akan menyehatkan mata dan menyenyakkan tidur.

Hanya saja dari sisi medis mungkin bertetangan. Sinar matahari tidak semua unsurnya bermanfaat seperti sinar ultraviolet (UV). Paparan UV berlebihan dapat meicu kanker kulit. Apalagi jika matahri sering memapar mata maka dikhawatirkan mempercepat kejadikan degenerasi makula yang memicu kebutaan.