Desa yang Berdiri di Atas Gunung Berapi Aktif: Berani Tinggal di Sana?

Berita-berita unik - Tinggal di dekat gunung berapi mungkin terdengar seperti mimpi buruk bagi banyak orang. Tapi bagi sebagian penduduk di beberapa wilayah dunia, hidup berdampingan dengan gunung berapi adalah kenyataan sehari-hari. Bahkan, ada desa-desa yang dibangun tepat di atas atau di lereng gunung berapi aktif—tempat yang penuh risiko namun menyimpan keindahan dan budaya yang luar biasa.

Desa Camiguin di Filipina

Salah satu contoh terkenal adalah Camiguin, sebuah pulau kecil di Filipina yang dikelilingi oleh tujuh gunung berapi aktif. Meski menghadapi ancaman letusan kapan saja, penduduknya tetap bertahan hidup dengan damai, menggantungkan hidup pada hasil pertanian yang subur berkat tanah vulkanik yang kaya mineral.

Bahkan, pariwisata menjadi andalan ekonomi. Banyak wisatawan datang untuk melihat keindahan alam tropis yang berpadu dengan panorama gunung berapi yang menjulang tinggi.

Mengapa Tetap Tinggal di Sana?

Pertanyaan yang sering muncul: “Kenapa mereka tidak pindah?”

Jawabannya bisa bermacam-macam:

• Tanah subur: Abu vulkanik yang mengendap dari letusan membuat tanah di sekitarnya sangat subur dan cocok untuk bertani.
• Warisan leluhur: Banyak keluarga sudah tinggal di tempat itu turun-temurun dan merasa terikat dengan tanah kelahiran mereka.
• Kehidupan sudah terbiasa: Risiko bencana dianggap sebagai bagian dari hidup, sama seperti kita yang tinggal di daerah rawan banjir atau gempa.

Desa-Desa Lain di Dekat Gunung Aktif

Desa Bromo, Indonesia

Terletak di sekitar Gunung Bromo, desa-desa seperti Cemoro Lawang tetap menjadi tempat tinggal bagi masyarakat Tengger. Mereka punya budaya dan upacara khusus seperti Yadnya Kasada yang dilakukan tepat di kawah gunung.

Desa di Sekitar Gunung Etna, Italia

Gunung Etna adalah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia. Tapi desa-desa di sekitarnya tetap ramai dan menjadi pusat aktivitas pertanian dan pariwisata.

Desa Sakurajima, Jepang

Terletak di kaki gunung Sakurajima yang meletus hampir setiap hari! Meski begitu, sistem peringatan dini dan budaya disiplin membuat penduduknya bisa hidup berdampingan dengan gunung yang "menguap" tiap pagi.

Risiko Nyata yang Diabaikan

Meski terlihat heroik, hidup di atas gunung berapi bukan tanpa risiko:

• Letusan mendadak bisa menghancurkan seluruh desa.
• Awan panas (pyroclastic flow) dan lahar adalah bahaya utama.
• Gas beracun dan hujan abu dapat mengganggu pernapasan dan merusak tanaman.

Namun, banyak dari desa tersebut sudah punya sistem evakuasi dan pelatihan darurat yang baik, terutama di negara-negara maju seperti Jepang dan Italia.

Ketertarikan Wisatawan

Uniknya, justru risiko tersebut membuat desa-desa ini menjadi destinasi wisata ekstrem. Banyak wisatawan ingin merasakan hidup dekat gunung berapi, menikmati pemandangan, dan memahami budaya lokal yang erat dengan kekuatan alam.

Bagi masyarakat lokal, ini jadi peluang ekonomi tambahan. Mereka membuka homestay, menawarkan pemandu wisata, dan menjual kerajinan tangan khas daerah.

Hidup di desa yang berdiri di atas gunung berapi aktif memang penuh tantangan. Tapi di balik bahayanya, tersimpan keunikan budaya, keindahan alam, dan kekayaan tanah yang luar biasa. Penduduknya bukan hanya bertahan, tapi juga berkembang dengan semangat dan kearifan lokal yang patut diacungi jempol.

Mereka adalah contoh nyata bahwa manusia bisa hidup berdampingan dengan alam, bahkan di tempat paling ekstrem sekalipun.