Berita - berita unik - Biasanya, sungai itu berada di atas permukaan tanah atau mengalir ke laut. Tapi tahukah kamu bahwa ada fenomena alam langka berupa sungai di bawah laut? Kedengarannya seperti kisah fantasi, tapi faktanya sungai bawah laut ini benar-benar ada dan menjadi daya tarik luar biasa bagi penyelam serta ilmuwan dunia.
Bagaimana bisa ada sungai di dalam laut? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Fenomena Sungai di Dasar Laut
Fenomena sungai bawah laut terjadi ketika air asin di dasar laut bercampur dengan air tawar atau air asin dengan kadar garam lebih tinggi (brine). Karena perbedaan kadar garam dan suhu, dua jenis air ini tidak bercampur sempurna, melainkan membentuk aliran air yang terpisah dan mengalir layaknya sungai.
Biasanya, sungai bawah laut ini memiliki:
- Tepi sungai
- Aliran yang jelas
- Jembatan alami
- “Kabut” di atas permukaannya akibat perbedaan suhu dan salinitas
Pemandangan ini luar biasa indah dan unik, seakan ada sungai kecil yang mengalir di dasar laut.
Contoh Sungai Bawah Laut yang Paling Terkenal
Cenote Angelita — Meksiko
Di cenote (gua bawah tanah berisi air) ini, pada kedalaman sekitar 30 meter, penyelam akan menemukan lapisan tebal hidrogen sulfida yang memisahkan air tawar di atas dan air asin di bawah. Lapisan ini membentuk sungai kabut yang mengalir dengan jelas, lengkap dengan dahan-dahan pohon yang roboh seperti di daratan.
Black Sea Brine Pool — Laut Hitam
Di dasar Laut Hitam, terdapat kolam air asin pekat yang membentuk sungai di kedalaman 200 meter. Karena kandungan hidrogen sulfida dan salinitasnya tinggi, air ini terlihat lebih keruh dan berat dibanding air di sekitarnya, menciptakan efek sungai bawah laut.
The Underwater River of Ox Bel Ha — Meksiko
Salah satu sistem gua bawah air terbesar di dunia ini memiliki sungai bawah laut alami yang membentang sepanjang 270 km. Air tawarnya mengalir di atas air asin, dan di beberapa titik, sungainya membentuk lorong-lorong kecil layaknya sungai di permukaan.
Bagaimana Bisa Terjadi?
Proses terbentuknya sungai bawah laut dipengaruhi oleh:
- Perbedaan salinitas: Air dengan kadar garam tinggi lebih berat, sehingga mengendap di bawah air dengan kadar garam lebih rendah.
- Perbedaan suhu: Air dingin lebih padat daripada air hangat, menciptakan lapisan terpisah.
- Lapisan hidrogen sulfida: Zat kimia alami dari pembusukan organik di dasar laut juga membantu membentuk sungai kabut bawah air.
Karena perbedaan ini, aliran air di bawah laut bisa berjalan layaknya sungai, lengkap dengan kelokan dan tepi sungai.
Apakah Sungai Bawah Laut Berbahaya?
Beberapa sungai bawah laut mengandung hidrogen sulfida yang beracun bagi manusia. Airnya juga lebih berat dan bisa membuat penyelam kehilangan orientasi di dalam air. Karena itu, hanya penyelam profesional yang bisa menjelajahi lokasi seperti Cenote Angelita.
Namun, dari permukaan atau lewat video dokumenter, fenomena ini tetap bisa dinikmati keindahannya tanpa risiko.
Sungai di bawah laut adalah salah satu keajaiban alam yang membuktikan betapa menakjubkannya dunia bawah air. Fenomena ini tidak hanya indah secara visual, tapi juga penting bagi ekosistem dan ilmu pengetahuan.
Kalau kamu penasaran, coba cari video penyelaman di Cenote Angelita, Meksiko — sungainya benar-benar tampak seperti dunia fantasi di film petualangan.
Alam memang selalu punya cara untuk membuat kita takjub, ya!
0 Comments:
Post a Comment